Sikapdusta seperti ini nantinya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang yang senang berbohong atau berdusta bahkan mampu membolak-balikan fakta, yang nantinya akan berakibat pada sifat buruk lainnya yaitu fitnah. 2. Ciri Orang Munafik Yang Ingkar Janji. UWuVIvP. Jawabansementara ciri-khas utama gereja protestan,ialah1 kudus dan am,2 persekutuan orang-orang kudus3 Alkitabiah4 crihstocentris3 inti ajranya kasih agapef5 tugas pangilanyakoinonia,maturia dan diakona6 setia melayankan 2 sakrame1 baptisan Kudus dan 1 perjamuan kudus. salah ini mah , harusnya kan tentang hidup beriman kristen , bukan tentang gerejanya ini bukan jawaban pelajaran Islam soalnya tentang Kristen jadi jawaban harus Kristen Lo kali yang bodoh soalnya tentang Kristen jadi jawaban harus kristen lu kali yg bodoh Jakarta Istilah iman adalah bagian dari keyakinan kepada Tuhan. Dalam Islam, iman adalah mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan mengamalkan dengan perbuatan. Agama Islam mengatur tentang keimanan dalam rukun Iman. Beriman artinya percaya dan membenarkan. Imam Syafi’i menjelaskan iman adalah bisa membawa seseorang senantiasa lebih taat kepada segala perintah Tuhannya. Dalam Islam, penilaian iman adalah hanya bisa dilakukan oleh Allah SWT dan manusia hanya bisa berusaha terus bertakwa. Pengertian Iman kepada Malaikat, Ketahui Tugas dan Sifat-Sifatnya Arti Surat Al-Kautsar Beserta Keutamaannya yang Perlu Diketahui Ikhlas adalah Niat Karena Allah Semata, Kenali Cara Menerapkannya Islam mengatur iman adalah dalam sebuah rukun, namanya rukun Iman yang terdiri dari iman kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab, nabi dan rasul, hari kiamat, serta qada dan qadar. Enam pilar rukun Iman adalah amalan yang bersifat batiniah atau keyakinan yang ada di dalam hati. Agar bisa lebih memahami, berikut ulas tentang iman lebih jauh dari berbagai sumber, Senin 7/6/2021.Mengenal Tentang ImanIman adalah mengandung makna percaya atau meyakini atau membenarkan. Iman adalah menurut syariat Islam mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan mengamalkan dengan perbuatan. Rukun iman adalah amalan yang bersifat batiniyah atau keyakinan yang ada di dalam hati. Al Imam Ibnul Qayyim memaparkan iman adalah memiliki cabang yang banyak. Setiap cabang adalah bagian dari iman. Salat adalah cabang keimanan, begitu pula dengan zakat, haji, puasa dan amalan-amalan hati seperti malu, tawakal, ... jujur adalah cabang iman. Penjelasan tersebut sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi “Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan, atau enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah perkataan laa ilaaha illallah tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah sebagian dari iman.” Para ulama seperti Imam Malik, Asy Syafi’I dan ahli hadis lainnya menjelaskan iman adalah pembenaran hati, pengakuan lisan, dan amalan yang dilakukan seluruh anggota tubuh. Imam Syafi’i menambahkan bahwa iman adalah membawa seseorang senantiasa lebih taat kepada segala perintah Iman dalam Islam Ada EnamIlustrasi Muslim. Credit iman dalam agama Islam ada enam perkara. Di dalam ajaran agama Islam, rukun Iman dan rukun Islam merupakan 'pilar' penting yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Rukun Islam merupakan perbuatan atau amalan yang berbentuk fisik, sedangkan rukun Iman adalah amalan yang bersifat batiniah atau keyakinan yang ada di dalam hati. Rukun Iman sendiri terdiri dari 6, yakni 1. Iman kepada Allah SWT Makna dari rukun Iman yang pertama, yakni kita meyakini bahwa tiada Tuhan lain yang layak disembah selain ALLAH SWT. Rukun Iman yang pertama ini berarti, kita harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah yang menciptakan seluruh makhluk yang ada di langit, bumi, dan seluruh alam semesta. Kita bisa meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an Asmaul Husna dan hanya kepada Allah lah kita memohon perlindungan dan pertolongan dengan berdzikir, bersujud dan berdoa. Meyakini atau Iman kepada Allah juga bisa diwujudkan dari amal perbuatan baik dengan melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. 2. Iman kepada para Malaikat Iman kepada para malaikat berarti percaya jika malaikat itu ada dan senantiasa mengawasi perbuatan baik dan buruk manusia. Malaikat merupakan makhluk gaib ciptaan Allah yang terbuat dari cahaya Nur dan bertugas untuk menjalankan perintah dari Allah untuk mengawasi seluruh umat manusia dan jin. Malaikat merupakan makhluk yang sangat taat kepada Allah dan senantiasa selalu bertasbih tanpa henti siang dan malam. 3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT Makna dari Iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah, kita harus meyakini jika seluruh kita yang ditunkan kepada Nabi datangnya dari Allah SWT, terutama Al-Quran. Sebagai umat Islam, kita juga harus berpedoman pada kitab suci Al-Quran. 4. Iman kepada Nabi dan Rasul Makna dari rukun Iman ini ialah kita meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah manusia utusan Allah yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman di muka bumi. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun mengkuti jejak suri tauladan Nabi dan Rasul. 5. Iman kepada hari akhir kiamat Iman kepada hari Kiamat ialah mempercayai jika hari akhir benar-benar ada. Kiamat merupakan hari dimana seluruh alam semesta dihancurkan dan dimusnahkan. Iman kepada hari kiamat berarti meyakini dan mempercayai tanda-tanda akhir zaman seperti munculnya dajjal, turunya Nabi Isa keluarnya Y'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari Barat, semakin banyak kejahatan, serta banyaknya amanah yang tidak lagi dijalankan. Selain itu beriman kepada hari Akhir adalah percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian, dimana kehidupan yang kekal sesungguhnya ada di Akhirat. 6. Iman kepada Qada dan Qadar Makna beriman kepada Qada dan Qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi juga kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah SWT. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh Orang BerimanIlustrasi iman. Sumber freepik1. Punya Rasa Takut Terhadap Allah SWT Memiliki rasa takut terhadap Allah SWT merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman. Dirinya tidak akan berani melanggar apapun apa yang telah ditetapkan menjadi suaru larangan Allah dan akan selalu mentaati setiap perintah-Nya. Rasa takut terhadap Allah SWT merupakan salah satu bentuk mengagungkan-Nya. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Anfal 2 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah Subhanahu Wata’ala gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” 2. Khusyuk saat Melaksanakan Salat Khusyuk dalam sholat merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman lainnya. Seseorang yang telah memiliki keimanan yang kuat akan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah sholat, baik wajib atau sunnah meski banyak gangguan. Allah Ta’ala berfirman, الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ Artinya yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya al-Mukminum 232 3. Menjauhkan Diri dari Kegiatan yang Sia-sia 10 ciri0ciri orang beriman tidak akan melakukan hal yang sia-sia atau tidak bermanfaat. Dirinya justru akan sibuk melakukan urasan ibadah yang akan menambah keimanannya. Allah Ta’ala pun berfirman وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ‎ Artinya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia Al-Mukminun 23 3 Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ‎ Artinya “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. 4. Senang Mendengar Bacaan Ayat Al-Qur’an Senang mendengar bacaan ayat Al-Aur’an merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman. Bukan hanya itu, keimanan dalam hati mereka juga semakin bertambah ketika mendengar ayat-ayat Allah SWT. Allah Ta’ala pun berfirman وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا‎ Artinya “dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya” QS. Al-Anfal 2 Rasulullah mengatakan “Orang mu’min yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum. Sedangkan orang mu’min yang tidak membaca Al-Qur’an tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an, maka ibarat minyak wangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an, ibarat buah kamarogan, rasanya pahit dan baunya busuk.” Al-Bukhari & Muslim, 5. 5. Menunaikan Zakat Menunaikan zakat termasuk ke dalam 10 ciri-ciri orang beriman, karena dirinya tahu bahwa dengan berzakat atau bersedekah merupakan bukti keimanan seseorang. Orang-orang beriman hendaknya menunaikan kewajiban dan ibadah yang terkait harta ini dengan ikhlas untuk membersihkan harta dan menyucikan jiwa mereka. Allah Ta’ala berfirman وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ‎ Artinya “dan yang menginfakkan rizki yang Kami berikan kepada mereka” QS. Al-Anfal 3. Rasul juga pernah menjelaskan tentang bukti keimanan seseorang dapat dilihat dari sholat dan sedekahnya. وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ‎ Artinya "Sholat adalah cahaya dan sedekah adalah bukti” HR. Muslim no. 223Ciri-Ciri Orang Beriman6. Meneladani Rasul Dalam 10 ciri-ciri orang beriman bukan hanya sekedar menjalankan perintah Allah SWT saja, melainkan juga meneladani setiap perbuatan dan perkataan rasul. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, berkata “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam Aku tinggalkan dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku, serta keduanya tidak akan berpisah sampai keduanya mendatangiku di Telaga di Surga.” 7. Tawakal Tawakal merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman. Orang tawakal dan ikhlas pada setiap ketetapan dan takdir yang diberikan Allah SWT. وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ‎ Artinya “Dan hanya kepada Allah-lah kalian betawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman” QS. Al-Maidah 23. وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ Artinya “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah Yang Mencukupinya” QS. Ath-Thalaq 3. 8. Sabar Kesabaran juga merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman. seberat dan sesullit apapun ujian yang diberikan, maka dirinya akan selalu bersabar menghadapinya. Allah SWT berfirman dengan artinya yang berbunyi “Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. Al-Baqarah 177 9. Punya Akhlak yang Baik Ciri-ciri orang beriman lainnya adalah memiliki akhlak yang baik. Orang beriman tidak mungkin memiliki akhlak yang buruk, karena dirinya akan selalu meneladani Rasul yang berakhlak mulia. Abu Darda meriwayatkan bahwa Nabi SAW, mengatakan “Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat.” At-Tirmidzi, 2002 10. Selalu Bersyukur Seseorang yang sedang ditimpa masalah, baik maupun buruk akan membuat dirinya selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya. Inilah merupakan 10 ciri-ciri orang beriman yang kuat. Allah berfirman وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ‎ Artinya “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. QS Luqman Ayat 12 * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Pardede, BacaanIbrani 111-3, 6, 8-13; Ibrani 121-3. Apa itu iman sejati? Mengapa orang Kristen perlu beriman? Apa perbedaan iman yang sejati dengan iman yang palsu? Ibrani 11 memberikan banyak contoh tentang orang-orang yang beriman. Ibrani 121-3 mengajarkan orang-orang yang beriman dikuatkan oleh kesaksian orang-orang beriman yang terdahulu. gadget, bisnis, otomotifKita dapat belajar dari orang-orang yang terdahulu apa itu iman yang benar? dan bagaimana cara menjalankan iman yang sejati? Banyak contoh orang-orang beriman yang dimulai dari kitab Kejadian sampai kitab sejarah. Dalam tradisi Yahudi, kitab Kejadian adalah kitab yang pertama, kitab nabi-nabi berada di tengah, dan kitab Sejarah adalah kitab yang paling akhir. Maka, kitab Ibrani memberikan contoh iman dari kitab pertama hingga kitab yang terakhir. Beberapa pengertian tentang iman yang sejati 1 Iman yang sejati melihat Tuhan sebagai Pencipta dan Pemelihara ciptaan-Nya sampai kegenapan waktu-Nya. Tuhan yang mencipta bukan tanpa rancangan dan tanpa rencana. Alkitab mencatat bahwa Allah yang berinisiatif melakukan penciptaan, mempertahankan ciptaan-Nya untuk menggenapi rencana-Nya. Orang beriman akan melihat hal ini dan tunduk kepada Tuhan yang mencipta dan berdaulat atas ciptaan-Nya. Orang yang menyebut dirinya beriman, tetapi tidak pernah menundukkan diri kepada Tuhan, maka imannya palsu. Ibrani 113 mengatakan bahwa orang yang beriman mengerti bahwa alam semesta dijadikan oleh Tuhan. Yang kelihatan dijadikan oleh yang tidak kelihatan. Dalam konsep orang Yahudi, Pencipta sama dengan dengan Pemelihara. Dalam tradisi Israel Allah adalah Pencipta berarti juga adalah Penguasa dan Pemelihara ciptaan Ibrani 113. Iman yang sejati berarti kita percaya dan tunduk sepenuhnya kepada Allah yang mempunyai kehendak di dalam dunia ini. Abraham, misalnya, mengerti akan rencana Tuhan bahwa melalui keturunannya semua bangsa di bumi akan mendapatkan berkat. Apakah ini terjadi pada saat Abraham masih hidup? Tidak. Allah mengatakan bahwa keturunannya akan memenuhi bumi dan banyak sekali. Perkataan Allah terjadi setelah Abraham mati. Ketika Allah memanggil Abraham, Ia memberikan pengertian kepadanya tentang rencana pekerjaan Tuhan yang luas. Kita bukan hanya harus mengerti apa yang kita kerjakan, tetapi juga harus mengerti bahwa kehendak Tuhan adalah menyeluruh. Ibrani 113 memberikan dasar pada iman yang menyatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu. Ialah yang mengerjakan pekerjaan yang sama yang dimulai pada zaman Adam dan diakhiri pada zaman Adam yang terakhir Yesus Kristus yang akan datang ke-2 kali suatu saat nanti. Ciri Orang beriman menyadari berapa besar Allah bekerja dan berapa total Ia bekerja. 2 Orang yang beriman adalah orang yang ingin berbagian di dalam pekerjaan Tuhan. Mereka sadar bahwa bahwa upahnya yang terbesar ialah jika bisa berbagian di dalam pekerjaan Tuhan yang besar ini Ibrani 116. Tuhan panggil Abraham. Tuhan menyuruh Abraham pergi dari tempat tinggalnya ke tempat yang Tuhan akan tunjukan kepada dia. Di mana tempatnya? Tidak diberitahukan. Yang penting Abraham disuruh pergi terlebih dahulu. Karena dia beriman, maka ia langsung pergi dengan taat. Kenapa Abraham taat? Karena ia mengenal Allah yang memerintahkannya adalah Allah Pencipta segala sesuatu, maka ia tunduk pada keputusan Allah dan berbagian di dalam pekerjaan-Nya. Ketika Tuhan berjanji, Abraham taat, maka semua berjalan baik. Tetapi ketika Allah diam, Abraham berinisiatif mendahului Allah. Maka apa yang dilakukan Abraham salah. Banyak orang yang ingin melangkah tanpa lebih dahulu mengerti kehendak Tuhan. Abraham yang sama kemudian melangkah ke Mesir untuk lari dari kekeringan. Abraham meminta istrinya untuk mengaku sebagai adiknya karena Abraham takut dibunuh. Lalu Istrinya diambil oleh Firaun, tetapi Abraham tidak bisa berbuat apa-apa. Tuhan tidak membiarkan istri Abraham menjadi milik Firaun. Maka, Ia menulahinya. Abraham diusir dan kembali ke tempat di mana Ia menyuruhnya tinggal. Abraham berbagian di dalam pekerjaan Tuhan yang besar. Apakah ia langsung dapat melihat pekerjaan Tuhan yang besar itu? Tidak. Apakah langsung jelas apa yang dia kerjakan memberikan hasil? Tidak. Kenapa ia tetap ikut? Karena Tuhan sendiri yang memerintahkannya. Abraham taat. Apapun perintah Tuhan pasti hasilnya baik dan berguna bagi keutuhan rencana-Nya. Sampai Abraham mati tidak ada keturunan yang menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Saat Yesus Kristus hadir, Abraham baru melihat dan berbahagia di surga. Orang yang ikut dalam pekerjaan Tuhan tidak tentu bisa mendapatkan apa yang Tuhan mau kerjakan dalam waktu singkat. Orang beriman justru memiliki iman yang teguh bahwa apa yang kita kerjakan berbagian di dalam rencana besar Tuhan. Kita harus mempersiapkan pekerjaan yang terus berlangsung sampai masa-masa kita berlalu. Orang yang beriman adalah orang yang rindu ingin berbagian di dalam rencana Tuhan dan rindu rencana Tuhan secara total terjadi. Apa upah yang didapatkan Abraham? Abraham melihat Tuhan mengerjakan pekerjaan-Nya. Upah yang paling besar adalah diizinkan untuk melihat pekerjaan Tuhan. Calvin mengatakan 2 hal yang membuat kita merasakan anugerah Tuhan a melihat Tuhan memberkati kita, b melihat Tuhan memberkati gereja-Nya. Kita melihat gereja makin maju dan diberkati oleh Tuhan. Kita akan berbahagia jika kita ikut berbagian di dalam pekerjaan Tuhan. 3 Orang yang beriman adalah orang yang siap bayar harga waktu mengikuti Tuhan demi meilhat kemuliaan yang lebih besar Ibrani 1113. Orang yang memiliki iman yang sejati adalah orang yang rindu berbagian untuk melihat pekerjaan Tuhan jadi. Kerinduan digambarkan dengan bukan kemulian yang ia dapatkan sekarang, tetapi kemulian yang ingin ia dapatkan nanti dengan pengorbanan yang diberikan sekarang. Abraham berkorban yang sangat besar sekali. Ia meninggalkan tempat yang begitu enak dan mewah untuk pergi ke tempat yang Tuhan akan tunjukan kepada dia. Semula hidup enak, ia tinggalkan. Sekarang ia hidup dengan tingkat hidup yang lebih rendah dari sebelumnya. Bukan hanya pengorbanan itu, Tuhan mengajarkan kepada Abraham tentang pengorbanan yang jauh lebih besar lagi. Tuhan memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan anaknya Ishak. Ini adalah bagian yang paling mengerikan di dalam kehidupan Abraham. Bagaimana peristiswa ini kita dapat mengerti dengan tuntas? Kita dapat memahami ketika kita mengerti tentang bagaimana pengorbanan Kristus. Kenapa Ishak harus dikorbankan? Karena melalui keturunannya seluruh bangsa akan mendapatkan berkat. Bagaimana caranya bangsa-bangsa mendapatkan berkat? Dengan cara korban dari orang yang akan menjadi sumber berkat. Ini adalah prinsip yang Tuhan sudah tetapkan dari awal dan Tuhan genapi di dalam Kristus. Inilah sebabnya kenapa ketika Abraham akan membunuh anaknya untuk dipersembahkan sebagai korban Tuhan menghentikannya. Kenapa Tuhan menghentikan Abraham? Karena bukan Ishak yang akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Peristiwa ini adalah gambaran dari Kristus yang akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Maka, orang beriman sadar bahwa waktu kita akan berbagian di dalam pekerjaan Tuhan harus ada korban untuk orang lain mendapatkan berkat. Orang beriman menyadari bahwa jerih lelahku tidak sia-sia karena korban yang kita berikan itu akan memberkati orang lain. Abraham mengorbankan tempat tinggalnya yang enak dan Ishak adalah contoh dari pengorbanan. Korban yang paling tinggi nantinya adalah Kristus mengorbankan nyawa dan kemuliaan-Nya demi menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Maka, orang yang beriman adalah orang yang mau ikut berbagian di dalam pekerjaan Tuhan dengan mengorbankan segala hal demi mengenapi apa yang Tuhan yang mau. 4 Orang beriman mencari upah yang benar Ibrani 1114. Upah yang benar adalah dari persetujuan Allah sendiri. Orang Kristen bersukacita karena tahu Tuhan menyetujui dan berkenan dengan apa yang kita kerjakan. Upah yang paling besar dalam hidup ketika seseorang mencari wajah dan perkenanan Tuhan. Lalu Tuhan memberikannya. Inilah adalah berkat yang luar biasa. Orang yang beriman lebih suka mencari perkenanan Tuhan. Upah yang paling besar adalah diperkenan oleh Tuhan. 5 Orang beriman membuang beban dosa demi memikul beban yang ingin Tuhan bebankan Ibrani 121-3. Marilah kita tanggalkan beban dosa karena Tuhan ingin kita memikul beban-Nya yang begitu ringan dan manis. Kuk yang dibebankan oleh Tuhan itu enak. Beban yang Tuhan berikan kepada kita tidak sama dengan beban dosa. Beban yang Tuhan ingin untuk kita pikul adalah untuk mempertumbuhkan iman kita. gadget, bisnis, otomotifMarilah kita menjadi orang beriman yaitu orang yang menanggalkan beban dosa dan melihat kedepan yaitu pengharapan yang Tuhan berikan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mengikut Dia. Iman adalah melihat pekerjaan Tuhan yang besar di depan yang harus kita jalani dengan menanggalkan beban dosa. Mari kita tanggalkan beban dosa dan melihat pekerjaan Tuhan yang Tuhan ingin kita kerjakan ke depan. Mari kita latih diri apa yang Tuhan mau genapi di dalam hidup kita untuk menggenapi apa yang Tuhan mau untuk kita kerjakan yaitu pekerjaan Tuhan yang besar yang sedang Tuhan kerjakan. Catatan tambahanIman Faith Iman kepada Allah ialah “mempercayai dan meyakini bahwa Allah dan apa yang dikatakan-Nya adalah benar dan pasti, Ia sanggup menyelamatkan dan memelihara orang-orang yang bersandar kepadaNya”. 1. Arti Kata. Kata Ibrani “emun” mengandung arti kesetiaan dan kepercayaan. Sedangkan kata “batakh” diterjemahkan dengan percaya Ulangan 3220; Habakuk 24; Mazmur 261. Kata Yunani “pistis” kata benda dan “pisteuo” kata kerja mengandung arti percaya, kepastian, yakin kepada seseorang dan apa yang dikatakannya. 2. Pentingnya iman. Beberapa bagian Perjanjian Baru menyebutkan pentingnya iman kepada Allah. 1 Tanpa iman tidak mungkin seseorang berkenan kepada Allah. Iman memungkinkan kita untuk bertobat dan mencari Allah, dengan mempercayai fakta keberadaan atau eksistensi Allah Ibrani 116. 2 Prinsip kedua dalam pengajaran Kristen adalah iman kepada Allah Ibrani 61,2. 3 Menerima anugerah keselamatan melalui iman Efesus 28-9; 4 Iman adalah dasar dari pengharapan orang percaya Ibrani 111. 3. Iman Yang benar. Dalam hubungannya dengan keselamatan, iman yang benar adalah iman yang menyelamatkan, yaitu iman kepada Yesus Kristus yang dianugerahkan oleh Allah pada saat kelahiran kembali Kisah Para Rasul 2620,21, dan Alkitab menyebutkan tiga macam iman yang benar , yaitu 1 Iman yang menyelamatkan yang bekerja terus menerus. 2 Iman sebagai buah Roh Kudus Galatia 522, Faithfull, Inggris. 3 Iman sebagai karunia Roh Kudus 1 Korintus 129. Lori Official Writer Lahir baru dan dibaptis adalah proses yang harus dijalani untuk menjadi murid Kristus. Tapi untuk menjadi murid Kristus yang sejati, bukan hanya sekadar pengikut saja, dibutuhkan proses hidup dengan karakter yang benar. Ada banyak dari kita mungkin berpikir kalau jadi murid Kristus pastilah harus rajin ke gereja, ikut komunitas, berbuat baik, berdoa dan menjadi teladan bagi orang lain. Tahukah kamu bahwa aktif melayani di gereja belum tentu membuatmu jadi murid Kristus yang sejati. Karena itu, untuk memastikan apakah kamu sudah benar-benar jadi murid Kristus pastikan kamu sudah menghidupi karakter ini seperti yang dilakukan oleh murid-murid Yesus seperti Simon Petrus dan Andreas saat bertemu dengan Yesus yang berjalan di tepi Danau Galilea. Sesaat menyadari jika itu adalah Yesus, mereka segera meninggalkan pekerjaan mereka sebagai melayan dan mengikut Dia Matius 4 18-19. Mereka memilih untuk mengikut Yesus sebagai komitmen seumur hidup, bukan hanya sekadar aktivitas melayani di gereja. Ada 4 karakter yang menandakan kalau kamu adalah murid Kristus, diantaranya 1. Bersedia mengikut Yesus Tuhanlah yang memilih kita, bukan kita yang memilih Dia. Hal inilah yang dilakukan Yesus saat memilih ke-12 murid-Nya. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” - Yohanes 15 16 Karena itulah dunia akan membenci murid-murid Yesus. Karena apa yang dilakukan Yesus sama sekali bertentangan dengan apa yang dilakukan dunia. Ada banyak orang Kristen yang merasa sudah jadi murid Kristus tapi sangat sedikit diantaranya yang bersedia mengikut Dia dan melakukan apa yang Dia perintahkan. “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.” - Yohanes 12 26 Jadi, apakah kamu sudah meninggalkan semua demi mengikut Yesus, termasuk meninggalkan satu hal terpenting dalam hidupmu? Jika kamu masih terikat dengan sesuatu yang ada di dunia ini, maka kamu hanya mengenal Yesus saja tapi belum menjadi murid-Nya. 2. Mau menderita untuk Yesus Tahukah kamu kalau kita sedang hidup di akhir zaman yang semakin dekat dengan kesudahan segala sesuatu. Di masa-masa inilah iman kita akan diuji oleh berbagai tantangan. Entah itu ekonomi, pergaulan, tren teknologi, gaya hidup dan sebagainya. Apakah kita sudah jadi murid Yesus yang sejati? Salah satu karakter yang harus kita miliki adalah iman yang radikal. Artinya kita rela menderita demi Kristus. Terdengar menyeramkan memang. Tapi itulah risiko menjadi seorang murid, bahwa kita rela menderita demi Dia yang kita percaya. Sama seperti Yesus yang sudah lebih dulu menderita demi kita. Rasul Paulus adalah salah satu teladan murid yang rela menderita demi Kristus. “dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.” – Filipi 3 9 Penderitaan yang kita hadapi sama sekali bukan jalan supaya kita menjadi anak-anak Tuhan. Tapi naturalnya, kita mendapatkan bagian itu sebagaimana Tuhan juga mengalami-Nya. Meski kabar baiknya adalah penderitaan kita ini bertujuan supaya kemuliaan Allah dinyatakan melalui kita. Ingatlah bahwa cara hidup murid Kristus sama sekali berbeda dengan cara hidup dunia. Karena itulah kita harus siap dikucilkan dan menderita demi nama-Nya. Banyak orang yang berkata bahwa mereka ingin mengenal Kristus lebih baik. Tapi tidak bersedia menderita demi nama-Nya. Karena itulah pertanyaannya bukan Apakah kamu mengenal Kristus, tapi apakah Kristus mengenalmu? “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Matius 7 21-23. Baca Juga Kriteria Seorang Murid Kristus Sejati 3. Murid Kristus melayani orang lain Yesus tidak menyelamatkan kita supaya kita bisa hidup nyaman dan santai-santai. Sebaliknya Dia mau supaya kita pergi ke ujung dunia untuk menjadikan semua bangsa murid Matius 28 18-20. Tuhan sendiri memposisikan diri-Nya di tengah-tengah orang yang kita layani. Dengan kata lain, kita melayani orang lain untuk Kristus sendiri. Dan itulah yang dilakukan murid Kristus. Kita melakukan apa yang Yesus sendiri lakukan. Karakter mengasihi juga harus tampak diantara murid-murid Kristus Yohanes 13 34-35. Menjadi murid itu bukan sekadar ucapan. Tapi harus dengan tindakan kasih kepada orang lain. “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.” – Matius 25 35-36 4. Hidup murid Kristus menjadi teladan dan cerminan kasih Yesus Gak seorangpun di dunia yang bisa menjadi seperti Yesus atau melebihi Dia. Kita hanyalah cerminan-Nya. Dan sebagai manusia, kita tidak akan mampu mengikuti teladan-Nya dengan usaha dan kemampuan kita sendiri. Itu sebabnya kita membutuhkan Roh Kudus yang memampukan kita hidup dalam kebenaran. Murid Kristus identik dengan meniru atau meneladani gurunya. Dan cara hidup murid harus tercermin melalui cara hidupnya. “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” – Lukas 6 27-28 Karena dengan melakukan hal yang terdengar mustahil itulah, kita menjadi anak-anak Allah di surga. Bukan berarti kita menganggap hal ini sebagai pekerjaan sebagai usaha supaya kita menjadi murid Kristus. Tapi kita melakukannya hanya untuk satu tujuan yaitu menyenangkan hati Bapa. Karena apa yang menyenangkan Bapa berarti memuliakan Kristus. Sama seperti berbuat baik kepada orang lain adalah tindakan yang dilakukan untuk Kristus sendiri Matius 25 40. Jadi apakah kamu merasa sudah menjadi murid Kristus? Jika ternyata ada salah satu dari karakter ini yang masih sulit untuk kamu praktikkan melalui hidupmu, mintalah Roh Kudus untuk memampukanmu melakukannya. Karena tanpa kuasa Allah, kamu gak bakal melakukannya sendiri. Sumber Halaman 1 Lori Official Writer Banyak hal menyenangkan yang terjadi dalam kehidupan kita. Bayi lahir, anak lulus sekolah, sukses dalam pekerjaan, dipeluk oleh anak, menerima kado dan sebagainya. Salah satu yang paling membahagiakan adalah saat seseorang bertobat, menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya secara pribadi. Bahkan para malaikat di sorga-pun bersukaria saat seseorang bertobat dan menerima keselamatan daripada Tuhan Yesus Lukas 1510. Tetapi di samping itu, kita juga akan menghadapi saat-saat yang tidak menyenangkan, bahkan menyedihkan. Hal yang paling menyedihkan adalah ketika seseorang memutuskan untuk tidak lagi datang ke gereja, bahkan ketika seseorang yang telah mengenal dan menerima kasih karunia Kristus kemudian memutuskan untuk meninggalkan imannya. Ketika hal seperti itu terjadi, sering kali kita bertanya, “Bagaimana bisa?” Alasannya-pun dapat bermacam-macam. Dari semua alasan seseorang memutuskan meninggalkan Gereja atau meninggalkan TUHAN, yang paling menyedihkan adalah karena mereka dikecewakan sedemikian rupa oleh orang-orang yang menyebut diri “Kristen” atau “orang percaya” dan bahkan “pelayan Tuhan” sendiri. Sebagai orang percaya, kita seharusnya memancarkan jati diri kita sebagai orang-orang yang telah merdeka dari sebagai karakter duniawi. Sebab saat kita sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita seharusnya sudah mencerminkan suatu ciri khas yang membedakan kita dengan dunia. Saat kita memproklamirkan bahwa kita adalah anak Tuhan atau orang percaya maka orang-orang tidak lagi hanya melihat siapa kita, tetapi mereka melihat hidup kita sebagai cerminan dari Yesus yang hidup di dalam kehidupan kita. Baca Juga 4 Karakter yang Menandakan Kamu Adalah Murid Kristus Seorang anak Tuhan yang sepenuhnya telah menghidupi firman Tuhan dan menuruti teladan Kristus seharusnya memiliki tiga karakter istimewa ini. Karakter 1 Penuh Kasih Kasih adalah ciri utama dari Bapa, Kristus dan Roh Kudus. Ini juga yang seharusnya menjadi ciri semua orang yang menyebut dirinya Anak TUHAN mereka mengasihi semua orang. Setiap pengikut Kristus adalah orang-orang yang mengasihi sesamanya. Orang menyebut dirinya mengasihi Tuhan tetapi tidak mau mengasihi sesamanya, sebenarnya bukanlah seorang pengikut Kristus bahkan sebenarnya tidak mengenal Dia. Ini adalah prinsip yang ditegaskan dalam 1 Yohanes 48, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Salah satu aspek dari mengasihi adalah memberi hormat respect pada orang lain. Banyak orang mungkin mencemooh status kita sebagai pengikut Kristus; dianggap bodoh, dianggap fanatik, kolot, kuno, kampungan, kaku dan sebagainya. Itu semua tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah kalau kita kemudian bereaksi negatif kepada mereka karena mereka yang mencemooh kita. Jika hal itu yang kita lakukan, maka kelakuan kita tidak ada bedanya dengan anak-anak dunia. Tetapi saat kita tetap menghormati siapapun juga, termasuk mereka yang menghina kita, disitulah kita tampil sebagai anak-anak Tuhan. 1 Petrus 317, “Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!” Di tengah-tengah ejekan yang mereka terima, penolakan oleh keluarga dan penganiayaan oleh pemerintahan Romawi, Rasul Petrus menguatkan semua orang-orang Kristen untuk tetap menghormati semua orang. Ingatlah akan Tuhan Yesus; bagaimana ketika Ia dianiaya, Ia tidak memaki Imam Besar dan Pilatus. Ia tetap menghormati orang-orang ini dalam kedudukan mereka. Baca Juga 4 Karakter Tak Biasa Ini yang Bikin Daud Jadi Sosok yang Berkenan di Hati Tuhan Kita diminta untuk mengasihi semua orang. Mengasihi semua bukan berarti selalu berkata “Ya” pada apapun permintaan mereka, mengasihi semua orang bukan berarti membenarkan semua perbuatan buruk dan dosa yang dilakukan orang-orang, tetapi mengasihi mereka sebagaimana Kristus mengasihi kita dan semua orang. Kristus mati di kayu salib untuk semua orang yang berdosa. Sebagai anak-anak TUHAN justru kita mengasihi sesama kita agar mereka melihat dan merasakan juga kasih yang telah TUHAN YESUS kita terima. Efesus 432, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Jika kita tidak mengasihi, lalu bagaimana jiwa-jiwa yang terhilang dapat bertemu dengan kasih-Nya melalui kita? Karakter 2 Rela Berkorban Perwujudan tertinggi dari kasih kepada sesama adalah mendahulukan orang lain, bahkan jika perlu berkorban demi mereka. Filipi 23-4, “...dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingan sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” Ayat ini tidaklah ditujukan kepada semua orang, tetapi secara khusus ditujukan kepada jemaat TUHAN yaitu para pengikut Kristus. TUHAN membuktikan kasih-Nya yang luar biasa pada kita dengan mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib mati ganti hukuman dosa-dosa kita Yohanes 316. Itu adalah bukti kasih-Nya yang tidak dilakukan oleh ilah manapun di alam semesta ini. Mendahulukan kepentingan orang lain atau pengorbanan adalah bentuk/wujud dari kasih. Mari kita cek diri kita apakah kita lebih mementingkan diri sendiri atau orang lain? Kasih yang sejati tidak akan pernah menempatkan diri sendiri sebagai yang utama, sekalipun itu berisiko bahkan sampai kepada kematian. Pada tahun 1914, 124 anggota dari Salvation Army Canada SAC - organisasi kemanusiaan Kristen - menaiki kapal The Empress hendak menuju ke London, Inggris guna menghadiri Konferensi Gereja di sana. Saat kapal ini melintasi samudera Atlantik yang penuh kabut tebal, kapal ini bertabrakan dengan sebuah kapal barang Norwegia. The Empress tenggelam dan lebih dari penumpangnya tewas, termasuk ke-124 para Hamba Tuhan SAC tersebut. Yang menarik adalah, pada menit-menit evakuasi, para Hamba TUHAN ini justru sibuk membantu para penumpang meninggalkan kapal, membagikan alat-alat pelampung sembari berseru “Anak-anak, Wanita dan yang belum mengenal Kristus terlebih dahulu! Anak-anak, Wanita dan yang belum mengenal Kristus terlebih dahulu!” Mereka mendahulukan anak-anak, wanita dan mereka yang belum mengenal Kristus untuk terlebih dahulu mendapat pelampung dan naik ke sekoci penyelamat. Ke-124 Hamba TUHAN mendahulukan orang lain; mereka berkorban. Usaha mereka mampu menyelamatkan lebih dari orang dari total penumpang orang; sementara pelampung dan sekoci yang tersedia sebenarnya kurang dari angka itu. Bersediakah kita berkorban untuk orang lain? Baca Juga Teladan Dari Samuel, Anak Yang Dipandang Tuhan Istimewa Sejak Masa Kecilnya Karakter 3 Hidup Kudus Hidup dalam kekudusan adalah salah satu gaya hidup anak-anak Tuhan. Di tengah dunia yang sekarang ini semuanya menjadi “relatif” dan tidak ada lagi standar hidup yang baku, kita sebagai anak-anak Tuhan dipanggil untuk hidup dalam kekudusan. Saat kita mendengar kata kekudusan, ingatlah bahwa bukan hanya dalam hal-hal yang bersifat moral dan seksual, tetapi juga dalam pikiran dan perkataan. Dalam Filipi 48 dituliskan, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adir, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedang didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Seorang anak Tuhan bisa saja memiliki moral dan tingkah laku sehari-hari yang kudus, tetapi jika dalam pikirannya tidak demikian, cepat atau lambat pada akhirnya pasti ia akan jatuh dalam hal-hal yang tidak kudus. Hati-hatilah, karena semakin banyak kita berkompromi dengan kebenaran Firman Tuhan dan menyerah pada cara pandang dunia, semakin kita terseret untuk tidak hidup kudus dan layak di hadapan-Nya. Mari menghidupi karakter ini dan bersiaplah untuk menerima anugerah dan kasih karunia dari Tuhan Yesus. Biarlah kehidupan kita mencerminkan Kristus, memancarkan kasih-Nya sehingga banyak orang yang akan datang kepada-Nya dan berkata “Kami ingin mengenal Yesus karena kami melihat bagaimana Ia bekerja di dalam kehidupan anak-anak-Nya.” Baca Juga 7 Pelajaran Iman dari Tokoh Yusuf, Hidup Dengan Iman Sampai Pengampun Inilah 4 Sosok Orangtua Terbaik yang Ada Dalam Alkitab, Belajar Dari Mereka Yuk! Anda diberkati dengan konten-konten kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini. Yuk bergabung jadi mitra hari ini. DAFTAR Sumber Halaman 1

ciri ciri orang beriman kristen